Rabu, 09 Februari 2011

Puisi untuk seorang IBU

Masa silam yang terpendam
di suram matamu
merantai badai beban waktu
 
kutahu
kau masih berupaya
meniduri hamparan duka.

Masa kini yang terukir
di senyum ramahmu
mendepani gementar siang gelisah malam
 
kutahu
kau adalah ladang segala kesabaran
tegak teguh merimbuni pohon ketabahan.

Masa depan yang terpancar
di nyala dadamu
 
kutahu
kau tak rela daun-daun harapan
gugur luruh menampar genggaman.

(Dharmawijaya, Dewan Sastera, Oktober, 1979)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar